SUNTER - Saidun sudah 25 tahun jualan burung pipit atau burung gereja di Vihara Jakarta Dammacakka Jaya, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pria berusia sekira 55 tahun itu berjualan setiap hari di sana dan membawa burung pipit dalam jumlah yang tak menentu.
Namun, ia biasanya membawa burung pipit untuk dijual paling sedikit 1000 ekor.
Satu ekornya ia jual Rp 2.000 dan terkadang membawa pulang tak menentu terkadang ratusan ribu dan paling banyak Rp 1 juta.
"Kalau hari besar seperti ini bawa burung bisa 2000 ekor," katany kepada Warta Kota di lokasi Minggu (4/6/2023).
Waisak di Bio Hok Tek Tjeng Sin Kebayoran Lama Dipenuhi Jemaah, 2600 Lilin Dinyalakan
Selama puluhan tahun jualan burung pipit, Saidun bisa sekolahkan anaknya sampai ke jenjang SMA saja.
Anak pertamanya sudah bekeluarga dan tinggal di kampung halaman daerah Cirebon, Jawa Barat.
Meski tidak ada tanggungan biaya sekolah anak, tapi Saidun tidak bisa melepas pekerjaannya sebagai pedagang burung pipit.
Alasannya adalah, ia perlu memberikan nafkah istrinya di kampung halaman lantaran ia tak bisa bergantung dengan anak-anaknya.
"Anak yang kecil masih tergantung sama saya belum kerja," jelasnya.
Hari ini, Saidun baru menjual sekira 10 ekor burung saja dan ia yakin sampai sore nanti burungnya laku terjual.
Biasanya, para jemaah Vihara baru membeli burung untuk dilepas ke alam bebas ketika selesai beribadah.
"Setiap hari sih habis, saya tinggal di Jatinegara beli burung di pasar hewan Jatinegara," terangnya.
Makna melepas burung
Comments