EMA Cantumkan Peradangan Tulang Belakang Langka sebagai Efek Samping Vaksin AstraZeneca

Internasional

News / Internasional

EMA Cantumkan Peradangan Tulang Belakang Langka sebagai Efek Samping Vaksin AstraZeneca

EMA Cantumkan Peradangan Tulang Belakang Langka sebagai Efek Samping Vaksin AstraZeneca

KEPONEWS.COM - EMA Cantumkan Peradangan Tulang Belakang Langka sebagai Efek Samping Vaksin AstraZeneca Panel keamanan obat Eropa mencantumkan peradangan tulang belakang yang langka atau disebut Mielitis transversa sebagai efek samping vaksin AstraZeneca, Jumat (14/1/2022). Melansir Reuters, European Me...

Panel keamanan obat Eropa mencantumkan peradangan tulang belakang yang langka atau disebut Mielitis transversa sebagai efek samping vaksin AstraZeneca, Jumat (14/1/2022).

Melansir Reuters, European Medicines Agency (EMA) sebelumnya pernah memberikan peringatan serupa untuk vaksin Johnson & Johnson pada Oktober 2021.

Mielitis transversa merupakan peradangan pada satu atau kedua sumsum tulang belakang dan dapat menyebabkan kelemahan pada lengan atau kaki, gejala sensorik atau masalah dengan fungsi kandung kemih atau usus.

"Saat ini tidak ada mekanisme terkonfirmasi yang telah diverifikasi di mana vaksin COVID-19 dapat menyebabkan mielitis transversal yang sangat langka," kata juru bicara AstraZeneca.

Kombinasi Vaksin Booster Covid-19: Vaksin Primer Sinovac bisa Terima AstraZeneca atau Pfizer

Vaksin Booster yang akan Disuntikkan: Setengah Dosis Pfizer, AstraZeneca hingga Moderna

Tenaga kesehatan menunjukkan vaksin Covid-19 Pfizer di Sentra Vaksinasi Covid-19 Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Nasional, di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (16/9/2021). Sentra vaksinasi Covid-19 dengan protokol kesehatan bagi pilar-pilar sosial, wartawan, mahasiswa, dan masyarakat umum berusia 12 tahun ke atas itu menyediakan tiga jenis vaksin sekaligus yaitu Pfizer, Sinovac, dan AstraZeneca, berlangsung dari tanggal 16 hingga 18 September 2021. Tribunnews/JeprimaTenaga kesehatan menunjukkan vaksin Covid-19 Pfizer di Pusat Vaksinasi Covid-19 Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Nasional, di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (16/9/2021). Pusat vaksinasi Covid-19 dengan protokol kesehatan bagi pilar-pilar sosial, wartawan, mahasiswa, dan masyarakat umum berusia 12 tahun ke atas itu menyediakan tiga jenis vaksin sekaligus yaitu Pfizer, Sinovac, dan AstraZeneca, berlangsung dari tanggal 16 hingga 18 September 2021. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Komite EMA, setelah meninjau data, menyimpulkan ada kemungkinan hubungan karena karena antara vaksin dan mielitis transversa.

Namun, EMA menegaskan soal manfaat-risiko dari kedua vaksin tetap tidak berubah.

EMA tidak memberikan berita wacana berapa banyak kasus yang dilaporkan setelah vaksinasi diberikan.

Tetapi dijelaskan bahwa mielitis transversa telah ditambahkan sebagai reaksi merugikan dari frekuensi yang tidak diketahui pada berita produk.

Dimulai Hari Ini: Penerima Sinovac Dapat Vaksin Booster dari Pfizer dan AstraZeneca Dapat Moderna

Indonesia Terima Vaksin Donasi COVAX, 1,8 Juta Dosis AstraZeneca

VAKSIN ASTRAZANECA -Pengendara Gojek divaksin AstraZeneca di Kampus Poltekpar Jakabaring Palembang, Rabu (8/9/2021). Sebanyak 4.400 pengendara ojol dan masyarakat umum Kota Palembang divaksinasi massal dalam gelar Fasilitasi Sentra Vaksinasi Kemenparekraf/Baparekraf bagi Masyarakat Umum dan Pelaku Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dibuka oleh Menteri Pariwisata Sandiaga Uno secara virtual. SRIPO/SYAHRULVAKSIN ASTRAZANECA -Pengendara Gojek divaksin AstraZeneca di Kampus Poltekpar Jakabaring Palembang, Rabu (8/9/2021). Sebanyak 4.400 pengendara ojol dan masyarakat umum Kota Palembang divaksinasi massal dalam gelar Fasilitasi Pusat Vaksinasi Kemenparekraf/Baparekraf bagi Masyarakat Umum dan Pelaku Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dibuka oleh Menteri Pariwisata Sandiaga Uno secara virtual. SRIPO/SYAHRUL (SRIWIJAYA POST/SRIWIJAYA POST/SYAHRUL HIDAYA)

Vaksin AstraZeneca telah menghadapi beberapa kemunduran.

Di antaranya termasuk penundaan produksi dan pemeriksaan oleh regulator, menyusul kasus yang jarang terjadi dari efek samping yang parah, seperti pembekuan darah dengan trombosit rendah.

Setelah kabar itu beredar luar, beberapa negara lantas membatasi atau menghentikan penggunaan AstraZeneca.

Mielitis transversa juga merupakan inti dari penghentian uji coba pada tahap awal pengembangan untuk bidikan AstraZeneca dan J&J, yang didasarkan pada teknologi serupa.

EMA juga merekomendasikan memperbarui berita produk untuk vaksin AstraZeneca mengenai pembekuan darah langka dengan jumlah trombosit yang rendah setelah suntikan pertama.

Gosip lain terkai Vaksin AstraZeneca

(Andari Wulan Nugrahani)

Comments