KPAI Desak Panpel Liga Indonesia Fokus Tangani Korban Anak Tragedi Kanjuruhan

Lifestyle & Fashion

Life & Style / Lifestyle & Fashion

KPAI Desak Panpel Liga Indonesia Fokus Tangani Korban Anak Tragedi Kanjuruhan

KPAI Desak Panpel Liga Indonesia Fokus Tangani Korban Anak Tragedi Kanjuruhan

KEPONEWS.COM - KPAI Desak Panpel Liga Indonesia Fokus Tangani Korban Anak Tragedi Kanjuruhan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta agar pelayanan korban, baik yang masih hidup maupun meninggal, kerusuhan suporter sepakbola di stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, jadi prioritas....

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta agar pelayanan korban, baik yang masih hidup maupun meninggal, kerusuhan suporter sepakbola di stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, jadi prioritas.

Lembaga layanan yang tersedia, bisa bergerak langsung untuk menolong situasi anak dan keluarga yang masih dalam perawatan agar segera bisa di dampingi dan direspon baik. Kadiv wasmonev KPAI Jasra Putra mengatakan bahwa tindakan itu perlu dilakukan untuk mengurangi dampak lebih buruk terhadap anak-anak.

"Tentunya pasca kejadian tersebut, akan membawa dampak kejiwaan yang berat bagi anak, apalagi bila disertai peristiwa terpisah dengan orang tua, kehilangan orang tua, atau kehilangan saudaranya," kata Jasra melalui keterangan tertulisnya, Minggu (2/10/2022).

Sebuah mobil polisi rusak di lapangan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam, akibat kericuhan yang terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. ANTARA/Vicki FebriantoSebuah mobil polisi rusak di lapangan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam, karena kericuhan yang terjadi usai laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. ANTARA/Vicki Febrianto

KPAI juga memberikan sedih mendalam atas meninggalnya ratusan orang juga yang mengalami luka-luka karena peristiwa tersebut.

Di Balik Tragedi Kanjuruhan, Cerita 5 Jam David Cari Ihsan saat Kericuhan, Bertemu sudah dengan Jenazah Temannya

Jasra menyarankan, panitia pelaksana liga Indonesia dapat memberikan data kepada para petugas yang merespon situasi darurat di lokasi kejadian, agar bisa dirintis pusat berita crisis center dalam penelusuran pencarian korban dan data keluarga, mendapatkan laporan keluarga korban, mendapatkan anak-anak yang mungkin terpisah dari keluarga, juga anak-anak yang ditinggal orang tua meninggal dalam peristiwa tersebut.

"Sepakbola ialah tontonan keluarga, untuk itu penting menghadirkan sepakbola yang ramah anak. Karena anak masuk di acara dengan sebutan supporter, tentu ada perlakuan khusus, seperti edukasi, mitigasi dan pengurangan resiko bagi orang tua yang membawa anak di stadion. Tentu mereka tidak siap kalau tiba tiba harus berhadapan dengan gas air mata dan kekerasan," tuturnya.

Bagi KPAI, saat ini mari bergerak dengan maksimal untuk para korban, sepakbola ialah keluarga, tontonan keluarga, jiwa keluarga, sehingga dalam peristiwa ini, kekeluargaan dalam sepakbola jangan hilang, saatnya terpanggil sebagai keluarga sepakbola, membantu para korban dan mengurangi beban penderitaan.

Data Polda Jawa Timur tercatat bahwa korban meninggal karena kerusuhan itu mencapai sekitar 130 orang. Korban jiwa itu terdiri dari penonton juga polisi.

Kerusuhan bermula saat ribuan suporter turun ke lapangan karena kecewa tim tuan rumah Arema FC kalah dari tamunya Persebaya. Gas air mata kemudian dikeluarkan oleh aparat saat makin banyak suporter turun ke lapangan untuk mencari pemain dan official tim Arema FC.

Sedih! Kanjuruhan Berdarah Bakal Menjadi Tragedi Sepakbola dengan Angka Kematian Terbesar Kedua di Dunia

Akibatnya, terjadi penumpukan suporter. Para suporter berdesak-desakan hingga banyak yang sesak nafas atau kekurangan oksigen. Insiden itu mengakibatkan ratusan suporter meninggal.

Comments