Melihat Peristiwa Tragedi Kanjuruhan Secara Objektif

Nasional

News / Nasional

Melihat Peristiwa Tragedi Kanjuruhan Secara Objektif

Melihat Peristiwa Tragedi Kanjuruhan Secara Objektif

KEPONEWS.COM - Melihat Peristiwa Tragedi Kanjuruhan Secara Objektif JAKARTA Analis Keamanan Publik, Roger P Silalahi mengatakan tragedi Kanjuruhan yang menelan 125 korban tewas merupakan peristiwa memilukan sekaligus memalukan. "Jumlah korban 125 jiwa tewas dan masih...

JAKARTA Analis Keamanan Publik, Roger P Silalahi mengatakan tragedi Kanjuruhan yang menelan 125 korban tewas merupakan peristiwa memilukan sekaligus memalukan.

"Jumlah korban 125 jiwa tewas dan masih banyak korban yang terluka. Tragedi Kanjuruhan ialah tragedi sepak bola terbesar kedua di dunia setelah 1964 di Peru, sungguh memilukan dan memalukan. Seperti biasa, publik bereaksi keras atas kejadian ini. Mereka memaki, mengutuk, dan mempersalahkan banyak sekali pihak," ujar Roger P Silalahi melalui pesan tertulis, Senin (3/10/2022).

Roger mengaku melibatkan diri dalam banyak sekali diskusi di banyak sekali ruang publik serta mengamati dan mengumpulkan data terkait tragedi Kanjuruhan ini.

Menurutnya banyak pihak yang mempersalahkan Polisi karena memakai gas air mata sehingga membuat sesak dan menimbulkan kepanikan serta keterpojokkan massa di beberapa titik.

"Apalagi FIFA melarang penggunaan gas air mata sesuai point 19B peraturann mereka. Mengapa Polri melakukannya? Kalau ramai-ramai mempersalahkan Polisi, dan setelah banyak sekali data dipaparkan, barulah mereda, dan mulai berpikir objektif," kata dia.

"Ada banyak hal terjadi, ada banyak video tersebar, ada banyak spekulasi, yang terpenting bagi kita merupakan memahami keseluruhannya. Dari banyak sekali sisi dan mengkaji keseluruhannya agar tidak terjadi lagi," kata Roger P.

Analis Keamanan Publik, Roger P SilalahiAnalis Keamanan Publik, Roger P Silalahi mengomentari Tragedi Kanjuruhan

Kapolri Jenguk Korban Tragedi Kanjuruhan, Korban Luka Ringan Tinggal 11 Orang

Ia mengatakan laga Arema FC Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan yang berujung tragedi, suah dipersiapkan cukup lama.

Serta melibatkan semua stake holder terkait, panitia, klub sepak bola, media massa, pemda, Kepolisian, dan juga Supporter.

"Banyak sekali hal dicoba dilakukan, termasuk adanya pengaturan tidak hadirnya Bonek dipertandingan, mengikuti keputusan rapat Aremania dan Panitia Pelaksana. Tapi, saran dan permintaan dari Kepolisian terkait jam penyelenggaraan dan pembatasan jumlah penonton ditolak dan diabaikan oleh Panitia Pelaksana," katanya.

Tragedi Kanjuruhan, 18 Polisi Pemegang Senjata Pelontar Gas Air Mata Diperiksa Propam Polri

Ini kata dia tentunya tidak terlepas dari Stasiun TV yang menyelenggarakan tayangan langsung laga tersebut.

Comments