Tren Body Count untuk Pamer Jumlah Pasangan Seksual Viral, Benar Bisa Tingkatkan Penularan HPV?

Trending

Fun / Trending

Tren Body Count untuk Pamer Jumlah Pasangan Seksual Viral, Benar Bisa Tingkatkan Penularan HPV?

Tren Body Count untuk Pamer Jumlah Pasangan Seksual Viral, Benar Bisa Tingkatkan Penularan HPV?

KEPONEWS.COM - Tren Body Count untuk Pamer Jumlah Pasangan Seksual Viral, Benar Bisa Tingkatkan Penularan HPV? Akhir-akhir ini di sosmed sering beredar tren body count. Tren satu ini membahas mengenai seseorang memamerkan banyaknya orang yang telah berhubungan seksual dengannya....

Akhir-akhir ini di sosmed sering beredar tren body count. Tren satu ini membahas mengenai seseorang memamerkan banyaknya orang yang telah berhubungan seksual dengannya.

Tren satu ini sendiri lantas menuai banyak kontroversi dari sebagian warganet. Pasalnya, selain membongkar aib diri sendiri, dengan tren ini memaparkan bahwa banyaknya orang yang sering bergonta-ganti pasangan seksual.

Padahal, seringnya bergonta-ganti pasangan seksual ini dapat memberikan dampak negatif terkait penyakit, salah satu penularan HPV atau Human papillomavirus yang dapat sebabkan penyakit menular seksual (PMS).

HPV meningkatkan risiko esofagus. (Shutterstock)HPV. (Shutterstock)

Melihat adanya tren body count tersebut, Guru Besar Konsultan Onkologi Ginekologi, Prof, Dr. dr Yudi M Hidayat, Sp. OG., mengatakan hal ini akan sangat berisiko terhadap penularan HPV. Pasalnya, orang yang hanya mempunyai satu pasangan saja sudah mempunyai risiko yang tinggi. Oleh karena itu, ketika bergonta-ganti pasangan dapat meningkatkan peluang alami penularan HPV.

Deteksi Dini Kanker Serviks Masih Rendah

Jelas kalau kita berbicara mengenai seksual, multipartner sexual sama single partner sexual risikonya sama, yang single partner ini aja punya risiko, apalagi multipartner. Ini bisa aja dapet HPV dari si A, dapat HPV dari si B, bisa aja, jelas Prof. Yudi saat diwawancarai di acara edukasi Berani #NgobrolinHPV, Cegah Kanker Serviks Semenjak Dini, Selasa (31/1/2023).

Menurut Prof. Yudi, dengan seringnya pamer partner seksual yang banyak itu, akan menunjukkan orang tersebut mempunyai kemungkinan risiko HPV yang lebih tinggi.

Jadi artinya kalau berbicara orang sombong atau pamer dengan partnernya, kemungkinan risiko HPV-nya lebih tinggi dan berbeda dari single partner, sambungnya.

Guru Besar Konsultan Onkologi Ginekologi, Prof, Dr. dr Yudi M Hidayat, Sp. OG. bahas tren body count dan risiko penularan HPV. (Dok. Fajar/Suara.com)Guru Besar Konsultan Onkologi Ginekologi, Prof, Dr. dr Yudi M Hidayat, Sp. OG. bahas tren body count dan risiko penularan HPV. (Dok. Fajar/Suara.com)

Prof. Yudi memaparkan, dengan adanya tren seperti ini, dapat terlihat kalau generasi muda saat ini mempunyai risiko yang tinggi akan penyakit, seperti kanker serviks. Padahal, dulu biasanya kanker terjadi pada masyarakat yang sudah dewasa.

Kemungkinan gini, dulu pada usia tua, baru kanker 45 tahun ke atas. Sekarang trennya ke bawah, kankernya makin ganas. Jadi kalau dapat virus dari mana-mana di ABC, maka bisa jadi lebih ganas gitu, jelas Prof. Yudi.

Waduh, Dokter Ingatkan Toilet Umum Jadi Sarang Virus HPV Penyebab Kanker Serviks

Terkait penularan HPV sendiri, jikalau dibiarkan kondisi ini bisa sangat berbahaya dan sebabkan kanker serviks pada seseorang. Untuk mencegahnya, diharapkan vaksinasi HPV serta pemeriksaan agar HPV ini tidak berkembang menjadi kanker.

Ini harus selalu periksa dini mulut rahim, segera vaksinasi, hal ini juga mencegah terbentuknya kanker. Untuk yang sudah mengalami kanker juga harus segera melakukan pengobatan. Hal ini karena kanker ini jikalau diobati segera dapat disembuhkan secara total, jelas Prof. Yudi.

Comments